Yogyakarta International Airport (YIA) akan diselesaikan akhir tahun ini. Pekerjaan rumah yang harus dipikirkan pemerintah adalah konektivitas bandara dengan kota sekitarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah memiliki beberapa rencana untuk mendukung konektivitas Bandara Internasional Yogyakarta. “Pertama, memperlebar jalan dan menjadikannya jalan provinsi dari dan menuju Borobudur dan sekitarnya,” jelasnya.
Langkah itu merupakan bentuk dukungan terhadap akses pariwisata. Borobudur dikenal sebagai salah satu daerah prioritas pengembangan wisata nasional. Dengan adanya bandara baru tersebut, diprediksi terjadi peningkatan jumlah wisatawan. Setidaknya 20 juta penumpang setiap tahun.
“Kedua, O-Bahn. Yaitu, bus dua rangkaian yang sangat fleksibel yang bisa crossing jalan jika melewati daerah macet dan elevated. Selanjutnya, bus otonom yang guided, bahkan bisa dijalankan tanpa pengemudi,” papar Budi.
Sejauh ini, bandara yang berlokasi di perbatasan Kulonprogo dan Purworejo itu hanya memiliki akses Bus DAMRI dan kereta bandara. Kereta bandara bisa diakses melalui Stasiun Wojo di Purworejo. Jarak dengan bandara sekitar 5 km. Tak perlu khawatir. Sebab, ada layanan Bus DAMRI yang siap mengantarkan penumpang.
“Kereta api saat ini memang belum bisa terhubung dengan YIA. Namun, kami ingin memastikan headway-nya bisa lebih pendek,” ucap mantan direktur utama PT Angkasa Pura II itu. Untuk mengakalinya, Kemenhub meminta bus yang melayani lebih banyak.
Budi menargetkan semua konektivitas pendukung YIA tersedia pada 2020. Targetnya adalah kereta api dari Stasiun Tugu di Kota Jogja bisa sampai YIA dengan waktu tempuh hanya 30 menit. Untuk sekarang, waktu tempuhnya masih 50 menit.
Sumber : https://www.jawapos.com/infrastruktur/02/09/2019/yia-tuntas-bandara-jogja-borobudur-bakal-terkoneksi/